STRATEGI ADAPTASI MASYARAKAT NELAYAN PASCA PENATAAN PERMUKIMAN DI KELURAHAN SUMBER JAYA BENGKULU

Pretty Maggiesty Rosantika, Deva Fosterharoldas Swasto

Sari


Pemerintah daerah telah menetapkan program-program pembangunan di kawasan pesisir dengan menempuh kebijakan mengenai pengembangan wilayah melalui pendekatan penataan ruang. Kementrian Pekerjaan Umum dan Perubahan Rakyat mengadakan penataan kawasan kumuh pesisir sebagai salah satu program strategis PUPR. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi perubahan sosial, budaya dan ekonomi yang terjadi di masyarakat pasca penataan pemukiman dan menjelaskan strategi adaptasi masyarakat pasca penataan pemukiman di Kelurahan Sumber Jaya. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode penelitian kualitatif induktif yaitu dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif yang dijelaskan dengan penalaran induktif. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa adanya perubahan pasca penataan berupa penambahan tingkat interaksi sosial, terciptanya kebudayaan dan kebiasaan baru serta meningkatnya kegiatan ekonomi di Kelurahan Sumber Jaya menuju ke arah yang lebih baik. Terdapat dua bentuk Strategi adaptasi di Kelurahan Sumber Jaya yaitu adaptasi aktif dan adaptasi pasif. Penelitian yang telah dilakukan masih jauh dari kesempurnaan maka diperlukannya rekomendasi kepada peneliti selanjutnya, pemerintah dan pihak terkait. Pemerintah diharapkan untuk terus memberikan perhatian khusus terhadap Kelurahan Sumber Jaya untuk menjaga dan memelihara permukiman setelah penataan agar tetap dapat dipertahankan dan masih diperlukannya adanya penyuluhan – penyuluhan dan pembekalan oleh pemerintah untuk membantu masyarakat dalam pengembangan masyarakat terutama dalam bidang kebersihan dan ekonomi.


Kata Kunci


Penataan Permukiman Nelayan; Strategi Adaptasi; Nelayan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aidia dan MJ .(2011). Pengertian Nelayan dari http:/kuliahitukeren.blogspot.com /2020/11/pengertian-nelayan. Html, diakses tanggal 11 April 2020.

Fisher, A., Bell, P.A., dan Baum, A. (1984). Environmental Psychology. New York: Holt, Rinehart, dan Wiston.

Homans, G. C. (1974). Social behavior: Its elementary forms. New York: Harcourt Brace.

Imron, M.(2003). Pemberdayaan Masyarakat Nelayan. Yogjakarta : Media Presindo.

Jawas D.P dan M. Nurhamsyah.(2015). Pola Permukiman Tepian Air Studi Kasus : Desa Sepuk Laut, Punggur Besar dan Tanjung Saleh Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Langkau Betang: Vol. 2, No.1.

Kusnadi.(2009). Polemik Kemiskinan Nelayan. Bantul : Pondok Edukasi dan Pokja Pembaruan.

Poetjiastoeti, Hermin dan Mila K.(2007). Karakteristik Sanitasi Lingkungan di Kawasan Pemukiman Nelayan Bandengan Kabupaten Kendal. Jurnal Pondasi Berkala Ilmiah Keteknikan.Vol 13, 140.

Republik Indonesia.(2007). Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Dirjen Penataan Ruang Departemen PU.Jakarta.

Sastrawidjaya.(2002). Nelayan Nusantara. Jakarta : Pusat Riset Pengolahan Produk Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan.

Sternberg, Robert J. (2008). Psikologi Kognitif Edisi Keempat.Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Syahputra, Aldi .(2017). Adaptasi Masyarakat Terhadap Perubahan Lingkungan (Studi Pada Masyarakat yang Tinggal Pada Kawasan Peternakan Ayam Petelur di Kanagarian Tigo Jangko Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar. Tesis Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Riau.

Yuliriane, Dewi. (2012). Kontribusi Wisata Bahari Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Nelayan di Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Skripsi. Jatinangor Universitas Padjadjaran (UNPAD).

Wesnawa. (2015). Geografi Permukiman. Yoyakarta : Graha Ilmu




DOI: https://doi.org/10.36087/jrp.v4i1.83

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Indexing :

 

 

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.