PEMETAAN STAKEHOLDER YANG BERPERAN DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA MINAPADI SAMBEREMBE

Yhani Chrismawati, R. Widodo Dwi Pramono

Sari


Alih fungsi lahan pertanian perlu dikendalikan agar lahan pertanian terutama LP2B tetap terjaga kelestariannya sehingga ketahanan pangan tetap terjaga. Di kabupaten Sleman alih fungsi lahan paling tinggi diantara kabupaten atau kota lain di D.I. Yogyakarta. Salah satu upaya konservasi  LP2B ini dengan mengembangakan system pengelolaan lahan pertanian menjadi pertanian yang terintegrasi dengan kegiatan lain. Salah satunya adalah pertanian minapadi yang kemudian diberi sentuhan pariwisata “agrowisata”  Agrowisata minapadi yang dikembangkan di Samberembe sebagai salah satu upaya mengendalikan alih fungsi lahan. Dalam mengembangan agrowisata ini membutuhkan peran sberbagai stakeholder. Penelitian ini dilakukan di lokasi tersebut untuk mengetahui stakeholder yang paling berpengaruh terhadap pengembangan agrowisata minapadi Samberembe dengan metode survey, Indepth interview dan study literature. Tenik analisis yang digunakan adalah stakeholder mamping. Hasil penelitian menunjukkan 4 kategori stakeholder dan yang paling berpengaruh adalah key player yang berasal dari Pemerintah daerah Kabupaten Sleman maupun masyarakat. Selain itu peran local champion dan keberhasilan kolaborasi antar stakeholder juga berpengaruh terhadap pengembangan agroowisata minapadi samberembe. Diperlukan upaya membangkitkan local champion  maupun meningkatkan kolaborasi stakeholder dalam mengembangkan kegiatan ekonomi berbasis potensi lokal.


Kata Kunci


alih fungsi lahan; agrowisata; minapadi; stakeholder; local champion

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aprita, A. (2019, Maret 29). Banyak Dijadikan Pemukiman, Penyusutan Lahan Pertanian di Sleman Capai 100 Hektare Pertahun. Retrieved April 6, 2020, from Banyak Dijadikan Pemukiman, Penyusutan Lahan Pertanian di Sleman Capai 100 Hektare Pertahun: https://jogja.tribunnews.com/2019/03/29/banyak-dijadikan-pemukiman-penyusutan-lahan-pertanian-di-sleman-capai-100-hektare-pertahun.

Ashari. (2013). Tinjauan Tentang Alih Fungsi Lahan Sawah ke Non Sawah dan Dampaknya di Pulau Jawa. Forum penelitian Agro Ekonomi, Vol.21 No.2 (83-98).

BPS - Statistics of D.I. Yogyakarta Province. (2013). Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Angka 2013. Yogyakarta: BPS - Statistics of D.I. Yogyakarta Province.

BPS - Statistics of D.I. Yogyakarta Province. (2017). Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Angka 2017. BPS - Statistics of D.I. Yogyakarta Province.

BPS-Statistics Indonesia. (2017). Statistik Indonesia 2017. Jakarta: BPS-Statistics Indonesia.

BPS-Statistics Indonesia. (2019). Statistik Indonesia Tahun 2019. Jakarta: BPS-Statistics Indonesia.

Fairuza, M. (2017). Kolaborasi Antar Stakehokder Dalam Pembangunan Inklusif Pada Sektor Pariwisata (Studi Kasus Wisata Pulau Merah Di Kabupaten Banyuwangi). Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik, Vol.5 No.3.

Fanny Simanjutak, S. (2017). Peran Local Champion Dalam Pengembangan Community Based Tourism (CBT) Di Desa Wisata Candirejo Magelang. Jurnal Pengembangan Kota (JPK), Vol.5 No.2 (190-199).

Handayani, S. M. (2016). Agrowisata Berbasis Usahatani Padi Sawah Tradisional Sebagai Edukasi Pertanian (Studi Kasus Desa Wisata Pentingsari). Jurnal Habitat, Vol.27 No.23 (133-138).

Heru Permana, F. S. (2016). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Dalam Pemanfaatan Lahan Rawa Lebak Pada Usahatani Padi Sawah Di Desa Pasar Terusan Kapanewon Muara Bulian Kabupaten Batanghari. . Sosio Ekonomika Bisnis, Vol.19 No.1.

Muhammad Ali Zuhri Mahfud, B. S. (2015). Peran dan koordinasi stakeholder dalam pengembangan kawasan minapolitan di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.3 No.2 (2070-2076).

Patminingtyas, T. U. (2020). Kolaborasi Stakeholder Dalam Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Komunitas Di Kampung Wolulas (Studi Kasus di RW 18, Kelurahan Turen, Kabupaten Malang). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Peswita, I., & Harini, R. (2013). Faktor dan Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian terhadap Kondisi Ekonomi Penduduk di kabupaten bantul (Kasus Daerah Perkotaan, Pinggiran, dan Pedesaan tahun 2001-2010). Jurnal Bumi Indonesia, 96-103.

Siti Nuraeni, T. I. (2018). Respon Petani terhadap Kebijakan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kelurahan Kersanagara, Kapanewon Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh , Vol.4 No.3 (848-855).

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfa Beta.

Utama, I. (2015). Agrowisata Sebagai Pariwisata Alternatif. Retrieved Maret 30, 2020, from http://www.researchgate.net/publication/277074027_AGROWISATA_SEBAGAI_PARIWISATA_ALTERNATIF

Wakka, A. K. (2014). Analisis Stakeholders Pengelolaan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Mengkedek, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal penelitian Kehutanan Wallacea, Vol.3 No.1, 47-55.




DOI: https://doi.org/10.36087/jrp.v4i1.84

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Indexing :

 

 

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.