ASPEK MANUSIA PULL/PUSH FACTORS DI PASAR BUAH JL. ANGGI SAMARINDA
Sari
Manusia dengan berbagai aspek yang mempengaruhinya seperti tingkah laku, batas sosial, budaya dan kecenderungan menguasai wilayah atau territorial mempunyai peranan yang besar sekali dalam pembentukan dan perkembangan kota dengan pendekatan perancangan kota. Adanya kecenderungan pengelompokan oleh manusia dalam suatu areal perkotaaan berdasarkan pada pemahaman terhadap keserba samaan, penjabaran kualitas lingkungan, gaya hidup, sistim simbol dan pertahanan melawan kepadatan dan ketegangan permasalahan penduduk. Terkait dengan hal ini, pada perkembangan kota Samarinda di Kalimantan Timur ada salah satu fenomena yang timbul dengan lingkungan terbangun atau built environment yang mempunyai properti yang menurut Rapoport(1984) akan diambil alih oleh komunitas bila tempat yang ada bisa memberikan penilaian tinggi terhadap karakteristik lingkungannya atau akan ditinggalkannya bila tempat tersebut mempunyai anggapan negatif. Yang selanjutnya dapat dinyatakan sebagai pull factors dan push factors sebagai istilah yang biasa dipakai dalam Perancangan kota,
Fenomena yang ada di kota Samarinda saat ini adalah dengan masih maraknya pedagang kaki lima (pkl) yang berjualan di lokasi-lokasi terlarang di Samarinda. Adapun salah satunya yang menyolok adalah pedagang buah-buahan yang berada di sepanjang jl. Slamet Riyadi dan jalan sekitarnya. Pada perkembangannya untuk mengatasi para pedagang buah tersebut ternyata pemkot Samarinda mempunyai berbagai kendala dan masalah yang ada. Hal ini ada kaitannya dengan masalah kecenderungan para pedagang buah yang bisa dikatakan sebagai suatu komunitas tersendiri yang mampu melakukan tindakan pull factors dan push factors.Teks Lengkap:
PDFReferensi
Amos Rapoport, (1977). HUMAN ASPECTS OF URBAN FORM. Towards a Man-Environment Approach to Urban Form and Design. Page 81-85. Pergamon Press. New York.
Bappeda Samarinda. (2013). Progres RTRW Provinsi Kalimantan Timur. Dari http://www.bappeda kaltim.RTRWP Publish.co.id, diakses pada tanggal 27 Juni 2013.
Darjosanjoto, Endang TS, (2006). Penelitian Arsitektur Di Bidang Perumahan Dan Permukiman. Cetakan pertama. ITS press. Surabaya.
Faqih, Muhammad dan BD, Endang Titi Sunarti dan Rochdi, Edith Abram. (2016). Penataan Distrik Berkarakter Kota Sungai di Makroman Samarinda. Jurnal Berkala Ilmu Ekonomi-Neo Bis, 10(1), 91-104.
Pemerintah Samarinda Kota. (2002). Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Samarinda Tahun 1994-2004. Dari http://www.perpustakaan bappenas.go.id, diakses pada tanggal 9 Maret 2014.
Parsons, Adam. (2010). Site : Serial Views. Dari adamparsonsdesignthesis. blogspot.com/2010/12/site-serial-views.html, diakses pada tanggal 24 Februari 2015.
Pemerintah Samarinda Kota. (2011). Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Samarinda Tahun 2011-2031. Dari http://www.scribd.com/document/329594606/perda-RTRW-kota-Samarinda, diakses pada tanggal 9 Juli 2018.
Rochdi, Edith Abram. (2015). Penataan Koridor Sungai Mahakam di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Tesis Program Pascasarjana Bidang Keahlian Perancangan Kota Jurusan Arsitektur FTSP ITS Surabaya.
Rochdi, Edith Abram. (2017). Penataan Ruang Terbuka Bigmall Samarinda Agar Berkarakter Kota Sungai. Jurnal Riset Kaltim, 5(2), 155-168.
DOI: https://doi.org/10.36087/jrp.v1i1.24
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Indexing :
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.